KOMENTAR

TAHUKAH kamu mengenai konsep frugal living? Konsep ini menjadi salah satu pilihan gaya hidup yang dinilai tepat untuk berhemat.

Frugal living dianggap sebagai gaya hidup yang dapat membantu memenuhi tujuan keuangan di masa depan. Caranya, tentu dengan berhemat.

Pada dasarnya, hidup hemat itu gaya hidup umum yang mendorong seseorang untuk melepaskan sesuatu yang tidak diperlukan. Nah, frugal living lebih menekankan bagaimana caranya untuk memperoleh sesuatu dengan cara lebih murah untuk menghemat pengeluaran.

Bagi kamu yang tertarik menerapkan gaya hidup seperti ini, ada beberapa cara untuk memulainya.

1. Catat pengeluaran sebelum membuat perencanaan

Agar kesehatan finansial terjaga, kita perlu membuat perencanaan keuangan untuk mengatur alokasi gaji setiap bulannya. Namun, sebelum membuatnya, kamu perlu mencatat secara rinci pengeluaran bulananmu. Barulah setelahnya kita bisa menyusun anggaran dan alokasi gaji sesuai dengan daftar pengeluaran tersebut. 

2. Membeli barang secondhand (barang bekas) alias preloved

Orang yang menerapkan frugal living, biasanya membeli barang berdasarkan kegunaan dan keuntungannya. Makanya, bukan suatu masalah besar untuk membeli barang bekas (preloved) selama kualitasnya masih bagus dan bisa dipakai dalam waktu yang lama.

Selain itu, kamu juga bisa membeli barang dengan harga yang jauh lebih murah daripada barang baru. Misalnya berbelanja baju di thrift store, membeli ponsel atau alat elektronik bekas, dan masih banyak lagi. Cara hidup frugal sederhana seperti ini bisa kamu coba dalam keseharianmu.

3. Lebih baik menyewa daripada membeli

Ada beberapa jenis barang yang kita gunakan pada momen tertentu saja. Sebagai contoh, peralatan bayi seperti stroller, gendongan anak, baju bayi, dan masih banyak lagi. Anak akan cepat bertumbuh besar dan barang-barang tersebut pasti tidak berguna lagi.

Untuk menghemat pengeluaran, kamu bisa menyewa atau meminjamnya pada kerabat yang anaknya telah beranjak besar. Jadi, pengeluaran bisa ditekan dan bisa kamu alihkan pada kebutuhan pokok bayi seperti susu, bahan makanan MPASI, dan lainnya.

4. Kurangi biaya subscription bulanan

Pada era modern seperti sekarang, banyak sekali sarana hiburan seperti aplikasi streaming musik dan film yang mengharuskan kita membayar biaya subscription setiap bulan. Agar lebih hemat, kamu bisa patungan bersama teman-temanmu untuk membeli paket family. Kamu juga bisa pertimbangkan untuk berhenti berlangganan saja jika kamu jarang menggunakan aplikasi tersebut.

5. Buatlah daftar menu makanan

Tidak dapat kita pungkiri bahwa makanan jadi salah satu jenis pengeluaran terbesar. Namun, bagi orang yang menerapkan frugal living, ada trik khusus untuk menekan pengeluaran makanan dan minuman.

Ketika merencanakan keuangan selama sebulan, kamu bisa sekaligus membuat daftar menu makanan sehingga bisa tergambar dengan jelas berapa pengeluaran untuk berbelanja bahan makanan.

Untuk urusan jajan kopi dan minuman lainnya, kamu bisa menyetok persediaan kopi di rumah dan membawanya sendiri ketika berangkat ke kantor. Kamu juga bisa memanfaatkan promo dengan mengajak teman sekantor jajan bareng agar minimum pembelian tercukupi.

6. Fokus pada keuangan masa depan

Kebanyakan dari mereka yang menerapkan gaya hidup frugal lebih memikirkan bagaimana kondisi keuangan mereka 10–20 tahun dari sekarang dan mencapai kebebasan finansial saat itu. Tidak mengherankan bila alokasi dana yang diinvestasikan bisa lebih besar dari alokasi kebutuhan. Kalau kamu berminat untuk menerapkan pola hidup seperti ini, fokuslah pada tujuan untuk bebas finansial di masa depan.

7. Menuju kebebasan finansial di masa depan dengan investasi

Investasi menjadi salah satu jurus jitu untuk mencapai tujuan keuangan hingga kebebasan finansial di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi kamu yang menerapkan frugal living untuk menginvestasikan asetmu pada produk investasi.




Kembali Beraktivitas Pascalibur Lebaran, Simak Tips Bekerja Efektif dan Lebih Fresh ala POCO

Sebelumnya

Viral Kabar Anak Kecil Dipaksa Orang Tuanya Nonton Film Siksa Kubur di Bioskop, Ini Masukan dari Praktisi Pendidikan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family